Sabtu, 29 November 2008

Putra Betawi Menolak Ahli Fungsi Buperta Cibubur

Rabu, 6 September 2006
Di mana lagi anak-anak muda kita bisa mendapatkan sarana untuk melatih fisik dan mentalnya, bila satu-satunya tempat yang ideal, yakni Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta Cibubur, dialih fungsikan menjadi area komersial.






Di mana lagi keluarga-keluarga ekonomi menengah ke bawah bisa menikmati tempat rekreasi murah yang letaknya strategis, mudah dijangkau dari pusat kota Jakarta dengan biaya murah, jika Buperta Cibubur seluas 210 hektare yang telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata, konservasi, dan resapan itu sebagian luasnya, 33 hektare, dialihfungsikan?
Adalah Persatuan Pencak Silat Putra Betawi yang bersikeras menolak pengalihfungsian lahan Buperta Cibubur menjadi tempat komersial tersebut. "Kami mendukung seratus persen pihak-pihak yang menolak, antara lain Deputi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bidang Pemberdayaan Olahraga Sudrajat Rasyid, Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nurfakih Wirawan, Kepala Dinas Tata Kota Hari Sasongko, Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Parni Hadi dan para karyawan. Kami berada di belakang mereka," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pencak Silat Putra Betawi H Deddy Surjadi SE, Selasa (5/9).
Putra Betawi dan 100 perguruan pencak silat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan menurunkan kekuatan massanya (sekitar 10.000 pesilat) bila pihak pengelola Buperta, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Prof Dr dr Azrul Azwar MPH dan PT Prima Tangkas Olahdaya (pihak ketiga) masih ngotot melakukan alih fungsi Buperta itu.
"Putra Betawi dan 100 perguruan pencak silat di Jabodetabek akan mengirimkan surat kepada Menpora Adhyaksa Dault, Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, untuk mendukung penolakan mereka sehubungan rencana alih fungsi itu. Selanjutnya kami akan berada di belakang mereka," ujar Deddy Surjadi.


Pendiri Perguruan Pencak Silat Tiga Berantai, H Mamak, menambahkan, tidak hanya perguruan-perguruan pencak silat di Jabodetabek yang rutin memanfaatkan Buperta Cibubur sebagai arena latihan menempa fisik dan mental para atlet, Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) juga sering sekali menggunakan Buperta sebagai tempat menggelar event.
"Terakhir kali PB IPSI menggelar Festival Nasional Seni Pencak Silat di sini. Cabang olahraga lain juga menggunakan Buperta Cibubur sebagai tempat latihan fisik dan mental. Bahkan ormas partai politik juga sering menggunakan Buperta sebagai pusat kegiatan kadernya," ujar H Mamak.
Rabu (26/7) lalu, pihak Buperta Cibubur dan PT Prima Tangkas Olahdaya telah menandatangani nota kesepakatan untuk pengelolaan Buperta Cibubur, dengan pemberian keuntungan tetap Rp 125 juta per bulan. Berarti kini pihak PT Prima tinggal menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta.
Sementara itu, rencana alih fungsi Buperta Cibubur dinilai menyalahi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 114 Tahun 1999 tentang Penataan Kawasan Bogor Puncak Cianjur. Dalam keppres itu ditegaskan bahwa kawasan Buperta Cibubur di Kecamatan Cimanggus, Jakarta Timur, dan bagian Kota Madya Depok harus diarahkan sebagai daerah konservasi.
Pada kesempatan sebelumnya Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Nurfakih Wirawan dan Kepala Dinas Tata Kota Hari Sasongko menyatakan sejauh ini Pemprov DKI belum menerima proposal mengenai rencana penggunaan lahan terkait dengan proses pengurusan perizinan.
Hari Sasongko menegaskan, Buperta Cibubur di bagian timur Jakarta itu merupakan kawasan dengan pembangunan terbatas, koefisien dasar bangunan (KDB) 5 persen. Kalau melebihi, itu pelanggaran, dan Pemprov DKI tidak akan tinggal diam. KDB 5 persen berarti hanya bisa dibangun 10,5 hektare dari luas keseluruhan 210 haktare. Kalau 33 hektare yang akan digunakan untuk sentra usaha otomotif, yang boleh dibangun hanya 1,65 hektare.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail bahkan lebih tegas mengatakan tidak akan memberikan izin mendirikan bangunan (IBM). (Yon Parjiyono)

1 komentar:

wahh... Buperta cibubur sebaiknya ya jadi tempat seperti semula jgn dialih fungsikan...ntar jadi berkurang daerah resapan airnya dongg..

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More