Si Macan

Tiga Berantai terdiri atas tiga aliran besar ilmu silat: Si Macan, Si Tembak, dan Si Karet.

Si Macan

Jurus Si Macan

Si Karet

Pencak Silat (pronounced pen-chuck see-lut) is the official name used to indicate more than 800 martial arts schools and styles spread across more than 13,000 islands in Indonesia

Jumat, 08 Juli 2011

Penampilan PS TIGA BERANTAI di Kartolo Mbalelo TIM tgl 2 Juli 2011...

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T, Alhamdulillah tidak sia-sia dengan adanya latihan rutin Selasa,Jum'at,Sabtu n Minggu. Tidak mengendurkan semangat Ps.Tiga Berantai,dan berkat latihan rutin pula yang membawa Ps.Tiga Berantai ikut berpartisipasi dalam lakon Kartolo Mbalelo TIM tgl 2 Juli 2011 minggu kemarin . Kumpulan Foto Ini menunjukan penampilan Ps.Tiga Berantai dalam lakon Kartolo Mbalelo TIM tgl 2 Juli 2011. n diFoto ini Adalah awal Ps.Tiga Berantai ikut meriahkan panggung teater TIM,tepatnya di TEATER BESAR. Alhamdulillah,dengan adanya turut sertaan Ps.Tiga Berantai dalam lakon Tersebut mendapatkan sambutan meriah dari para penonton yang menikmati pertunjukan tersebut. dan selamat melihat-lihat foto ini ya. ^ ^
 
 
 

Senin, 21 Maret 2011

SERBUAN MAUT ( THE RAID )

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sutradara film Merantau, Gareth H Evans, menyatakan niatnya untuk kembali menyuguhkan film laga. Kali ini ia berencana memproduksi  film laga Serbuan Maut (The Raid) yang akan dibintangi para aktor film Merantau
Menurut Gareth, film ini akan sangat laki-laki. Sebab, film tersebut tak akan melibatkan pemain film wanita di dalamnya. ”Karena aksi dalam film ini sangat keras, saya putuskan tidak ada casting perempuan. Karena pasti berisik nanti filmnya,” kata Gareth dalam jumpa pers rencana pembuatan film Serbuan Maut di FX Plaza, Jakarta Selatan. Kamis (3/3/2011).
Gareth mengatakan, kembalinya ia bersama PT Merantau Films untuk memproduksi film laga tak lain ingin menghasilkan film laga Indonesia yang berkualitas dari segi penggarapan dan penceritaan.
Merantau dianggap sebagai proyek awal yang cukup berhasil mendapat perhatian banyak pihak. Ia juga akan melibatkan para pemain di film sebelumnya,  seperti Iko Uwais dan Yayan Ruhian. Selain itu, film ini diperkuat pula oleh aktor Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Jo Taslim, hingga Pierre Gruno. Terlepas dari itu, Gareth sadar jika  Serbuan Maut tetap memerlukan beberapa aktor senior untuk memandu Iko yang didapuk menjadi pemeran utama. ”Sangat penting untuk casting yang sangat bisa memenuhi karakter dalam film ini. Ada juga wajah baru yang memang bisa mengajari Iko yang enggak punya background film,” tutur Gareth. Untuk menikmati ketegangan Serbuan Maut, penyuka film laga Indonesia harus sedikit bersabar hingga 2012 nanti. ”Produksi mulai pertengahan Maret ini. Shooting di Jakarta butuh 2,5 tahun. Akhir Oktober selesai mastering, setelah itu kami bawa keliling ke festival,” ujar Gareth.

Kamis, 25 November 2010

Film 'Berandal' Lebih Ekstrim dari 'Merantau'

Pemeran Yuda dalam film 'Merantau', Iko Uwais menyatakan bahwa film keduanya nanti, 'Berandal' akan menampilkan adegan laga yang lebih keras dibandingkan dengan film 'Merantau' yang dirilis pada Agustus tahun lalu tersebut.

"Film 'Berandal' akan menampilkan adegan laga yang sepuluh kali lebih ekstrim daripada film 'Merantau'," katanya kepada GudegNet di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Jumat (8/1).

Saat ini Iko mengaku dirinya tengah mempersiapkan diri untuk produksi film 'Berandal' yang rencananya akan diproduksi pada tahun 2010 ini oleh rumah produksi yang sama yakni Merantau Films dan sutradara Gareth Evans.

"Secara khusus saya mempersiapkan beberapa gerakan fisik yang nanti akan ditampilkan di film 'Berandal'," ujarnya.

Sementara itu sang produser dari Merantau Film, Aryo Sagantoro menjanjikan film laga keduanya 'Berandal' akan diluncurkan pada 2011 mendatang.

Aryo menyatakan, pihaknya dengan sang sutradara Gerard Evans masih akan mengangkat seni bela diri silat sebagai salah satu budaya asli Indonesia yang sangat potensial untuk diangkat dan dikenalkan kepada dunia internasional.

"Film 'Berandal' akan menampilkan adegan laga dalam detil teknis yang lebih baik," ujarnya sembari mengatakan bahwa saat ini, pihaknya masih dalam tahap penulisan skenario serta proses casting.

Film 'Berandal' nantinya akan menampilkan sebagian besar pemain yang sebelumnya bermain dalam film 'Merantau'. Meski demikian, pihaknya mengaku masih harus mencari sejumlah karakter baru untuk memainkan tokoh dalam filmnya.

Sabtu, 29 November 2008

Putra Betawi Menolak Ahli Fungsi Buperta Cibubur

Rabu, 6 September 2006
Di mana lagi anak-anak muda kita bisa mendapatkan sarana untuk melatih fisik dan mentalnya, bila satu-satunya tempat yang ideal, yakni Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka atau Buperta Cibubur, dialih fungsikan menjadi area komersial.






Di mana lagi keluarga-keluarga ekonomi menengah ke bawah bisa menikmati tempat rekreasi murah yang letaknya strategis, mudah dijangkau dari pusat kota Jakarta dengan biaya murah, jika Buperta Cibubur seluas 210 hektare yang telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata, konservasi, dan resapan itu sebagian luasnya, 33 hektare, dialihfungsikan?
Adalah Persatuan Pencak Silat Putra Betawi yang bersikeras menolak pengalihfungsian lahan Buperta Cibubur menjadi tempat komersial tersebut. "Kami mendukung seratus persen pihak-pihak yang menolak, antara lain Deputi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Bidang Pemberdayaan Olahraga Sudrajat Rasyid, Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Nurfakih Wirawan, Kepala Dinas Tata Kota Hari Sasongko, Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Parni Hadi dan para karyawan. Kami berada di belakang mereka," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Pencak Silat Putra Betawi H Deddy Surjadi SE, Selasa (5/9).
Putra Betawi dan 100 perguruan pencak silat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan menurunkan kekuatan massanya (sekitar 10.000 pesilat) bila pihak pengelola Buperta, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Prof Dr dr Azrul Azwar MPH dan PT Prima Tangkas Olahdaya (pihak ketiga) masih ngotot melakukan alih fungsi Buperta itu.
"Putra Betawi dan 100 perguruan pencak silat di Jabodetabek akan mengirimkan surat kepada Menpora Adhyaksa Dault, Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, untuk mendukung penolakan mereka sehubungan rencana alih fungsi itu. Selanjutnya kami akan berada di belakang mereka," ujar Deddy Surjadi.


Pendiri Perguruan Pencak Silat Tiga Berantai, H Mamak, menambahkan, tidak hanya perguruan-perguruan pencak silat di Jabodetabek yang rutin memanfaatkan Buperta Cibubur sebagai arena latihan menempa fisik dan mental para atlet, Pengurus Besar IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) juga sering sekali menggunakan Buperta sebagai tempat menggelar event.
"Terakhir kali PB IPSI menggelar Festival Nasional Seni Pencak Silat di sini. Cabang olahraga lain juga menggunakan Buperta Cibubur sebagai tempat latihan fisik dan mental. Bahkan ormas partai politik juga sering menggunakan Buperta sebagai pusat kegiatan kadernya," ujar H Mamak.
Rabu (26/7) lalu, pihak Buperta Cibubur dan PT Prima Tangkas Olahdaya telah menandatangani nota kesepakatan untuk pengelolaan Buperta Cibubur, dengan pemberian keuntungan tetap Rp 125 juta per bulan. Berarti kini pihak PT Prima tinggal menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta.
Sementara itu, rencana alih fungsi Buperta Cibubur dinilai menyalahi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 114 Tahun 1999 tentang Penataan Kawasan Bogor Puncak Cianjur. Dalam keppres itu ditegaskan bahwa kawasan Buperta Cibubur di Kecamatan Cimanggus, Jakarta Timur, dan bagian Kota Madya Depok harus diarahkan sebagai daerah konservasi.
Pada kesempatan sebelumnya Asisten Pembangunan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Nurfakih Wirawan dan Kepala Dinas Tata Kota Hari Sasongko menyatakan sejauh ini Pemprov DKI belum menerima proposal mengenai rencana penggunaan lahan terkait dengan proses pengurusan perizinan.
Hari Sasongko menegaskan, Buperta Cibubur di bagian timur Jakarta itu merupakan kawasan dengan pembangunan terbatas, koefisien dasar bangunan (KDB) 5 persen. Kalau melebihi, itu pelanggaran, dan Pemprov DKI tidak akan tinggal diam. KDB 5 persen berarti hanya bisa dibangun 10,5 hektare dari luas keseluruhan 210 haktare. Kalau 33 hektare yang akan digunakan untuk sentra usaha otomotif, yang boleh dibangun hanya 1,65 hektare.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail bahkan lebih tegas mengatakan tidak akan memberikan izin mendirikan bangunan (IBM). (Yon Parjiyono)

PENCAK SILAT

Pencak Silat atau Silat (berkelahi dengan menggunakan teknik pertahanan diri) ialah seni bela diri Asia yang berakar dari budaya Melayu. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura tapi bisa pula ditemukan dalam berbagai variasi di berbagai negara sesuai dengan penyebaran suku Melayu, seperti di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Berkat peranan para pelatih asal Indonesia, saat ini Vietnam juga telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh.
Di Indonesia, pencak silat diatur oleh IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Bersilat ialah istilah yang diberikan pada seseorang yang sedang berlaga dengan menggunakan seni bela diri pencak silat. Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa), adalah nama organisasi yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara.
Istilah dalam pencak silat
Sikap dan Gerak
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Teknik-Teknik
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus-Jurus
Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Aspek dan bentuk silat
Kesenian Randai dari Sumatra Barat memakai silek (silat) sebagai unsur tariannya.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat jaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut. Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.
Bagaimanapun, banyak yang berpendapat bahwa pokok-pokok dari pencak silat terhilangkan, atau dipermudah, saat pencak silat bergabung pada dunia olah raga. Oleh karena itu, sebagian praktisi silat tetap memfokuskan pada bentuk tradisional atau spiritual dari pencak silat, dan tidak mengikuti keanggotaan dan peraturan yang ditempuh oleh Persilat, sebagai organisasi pengatur pencak silat sedunia.
Tingkat kemahiran
Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Pencak silat di dunia
Pesilat Vietnam memperagakan permainan golok.
Pencak Silat telah berkembang pesat selama abad ke-20 dan telah menjadi olah raga kompetisi di bawah penguasaan dan peraturan Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa, atau The International Pencak Silat Federation). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat di beberapa negara di seluruh 5 benua, dengan tujuan membuat pencak silat menjadi olahraga Olimpiade. Persilat mempromosikan Pencak Silat sebagai kompetisi olah raga internasional. Hanya anggota yang diakui Persilat yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional.
Kini, beberapa federasi pencak silat nasional Eropa bersama dengan Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia, mengambil tempat di Wina, Austria.
Pada tahun 2002 Pencak Silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan di Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan Dunia terakhir ialah pada 2002 mengambil tempat di Penang, Malaysia pada Desember 2002.
Selain dari upaya Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga, masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama Silek dan Silat di berbagai belahan dunia. Diperkirakan ada ratusan aliran (gaya) dan ribuan perguruan.
Padepokan Pencak Silat Indonesia
Pintu Gerbang Padepokan Pencak Silat
Padepokan adalah istilah Jawa yang berarti sebuah kompleks perumahan dengan areal cukup luas yang disediakan untuk belajar dan mengajar pengetahuan dan keterampilan tertentu. Padepokan yang disediakan untuk belajar dan mengajar Pen-cak Silat dinamakan Padepokan Pencak Silat.
Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) adalah padepokan berskala nasional dan internasional yang berlokasi di di tas lahan yang luasnya sekitar 5,2 hektar di kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Luas total bangunannya sekitar 8.700 m2 dan luas total selasar-selasarnya sekitar 5.000 m2. Padepokan ini secara resmi dibuka oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1997.
Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI) mempunyai sekurang-kurangnya 5 fungsi, yakni :
1. Sebagai pusat informasi, pendidikan, penyajian dan promosi berbagai hal yang menyangkut Pencak Silat.
2. Sebagai pusat berbagai kegiatan yang berhubu-ngan dengan upaya pelestarian, pengembangan, penyebaran dan pening-katan citra Pencak Silat dan nilai-nilainya.
3. Sebagai sarana untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat Pencak Silat Indonesia.
4. Sebagai sarana untuk mempererat persahabatan diantara masyarakat Pencak Silat di berbagai negara.
5. Sebagai sarana untuk memasyarakatkan 2 kode etik manusia Pencak Silat, yakni : Prasetya Pesilat Indonesia dan Ikrar Pesilat.
Organisasi Pencak Silat
• PERSILAT- Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa
• IPSI - Ikatan Pencak Silat Indonesia
• PESAKA Malaysia - Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
• PERSISI - Persekutuan Silat Singapore
• EPSF - European Pencak Silat Federation
Sampai saat ini Anggota Organisasi Pencak Silat yang sudah terdaftar/tercatat di PERSILAT sebanyak 33 organisasi di seluruh dunia.
Aliran dan perguruan di Indonesia
• Silat Perisai Diri – teknik silat Indonesia yang diciptakan oleh Pak Dirdjo (mendapat penghargaan pemerintah sebagai Pendekar Purna Utama) yang pernah mempelajari lebih dari 150 aliran silat nusantara dan mempelajari aliran kungfu siauw liem sie (shaolin) selama 13 tahun. Teknik praktis dan efektif berdasar pada elakan yang sulit ditangkap dan serangan perlawanan kekuatan maksimum. Saat ini merupakan silat yang paling dikenal dan banyak anggotanya di Australia, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat, lihat pula: Perisai Diri Cabang Bandung
• Silat Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria - ORGANISASI Pencak SIlat bernafaskan agama Katolik.didrikan oleh 7 dewan pendiri, termasuk Rm. Hadi,Pr. dan Rm. Sandharma Akbar,Pr.
• Silat Merpati Putih - perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako)
• Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah - organisasi pencak silat di bawah organisasi Muhammadiyah
• Silat Zulfikari – ajaran bela diri dari Qadiri Rifai Tariqa
• Pukulan Bongkot – suatu aliran silat
• Silat Mubai - silat Muslim
• Silat Hikmatul Iman Indonesia - perguruan beladiri yang didirikan oleh Dicky Zainal Arifin. Merupakan aliran silat tersendiri tanpa pengaruh dari aliran manapun.
• Silat Elang Putih - perguruan beladiri yang didirikan/dikembangkan oleh Pak Enjum Bin Bangkel dan Hadiana Candra K, dan bertempat di Bogor. Merupakan aliran silat yang terdiri dari gabungan pencak silat aliran di Jawa Barat.
• Pusaka Sakti Mataram Lakutama PPS Inti Ombak - perguruan pencak silat yang mengaju pada jaman mataram jogja dan bercampur dengan aliran madura berkembang dengan tujuan pelestarian budaya bangsa.
Sumatera
• Silek Tuo (Silat Tua) dan Silek Harimau (Silat Harimau) – aliran silat tua dari suku Minangkabau di Sumatera Barat
• Silat Sabandar - adalah silat yang berasal dari daerah Pagaruyung, Sumatera Barat, namun dikembangkan di Kampung Sabandar, Karangtengah, Cianjur.
• Pencak Silat Pertempuran – aliran silat yang terdiri dari gabungan beberapa aliran, terutama Pencak Silat Pamur dan Silat Sterlak. Pengaruh silat Indo-Melayu lainnya termasuk: Seni Bela Diri Silat Jati Wisesa dan Raja Monyet Silat
• Pencak Silat Gerakan Suci – merupakan pengembangan dari Pencak Silat Mande Muda
Betawi
• Silat Cingkrik - salah satu dari 300 aliran silat Betawi, salah satu tokohnya adalah si Pitung. Banyak ditemukan di Rawa Belong, Jakarta Selatan, yang masih bertahan sampai saat ini adalah Cingkrik Goning dan Cingkrik Sinan, keduanya dinisbatkan pada nama pewarisnya Engkong Goning dan Engkong Sinan. Karakter teknik beladirinya adalah mengandalkan takedown atau bantingan. Cingkrik Goning misalnya, memiliki 80 teknik takedown yang bisa dipelajari sampai tamat. Pewaris Cingrik Goning sekarang adalah Tb. Bambang Sudradjat yang melatih di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia
• Silat Silau Macan - salah satu silat Betawi yang berasal dari Condet, Jakarta Timur. Tokohnya yang terkenal adalah Entong Gendut, pahlawan Betawi yang melakukan pemberontakan Villa Nova yang terkenal pada tahun melawan pemerintah Belanda.
• Silat Sabeni - silat Betawi, Asalnya dari daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat. Berkembang pesat di Tanah Abang hingga daerah sekitarnya. Anak dari Babe Sabeni bin Chanam (pendiri aliran Sabeni) adalah Babe Ali Sabeni yang juga seniman sambrah, kesenian betawi. Anak dari Babe Ali Sabeni yaitu Zulbachtiar Sabeni (cucu Babe Sabeni bin Chanam) saat ini merupakan pewaris utama ilmu silat aliran Sabeni yang terus dilestarikan hingga kini (www.sahabatsilat.com). Aliran ini terus berkembangan dab memberi warna pada aliran silat lainnya di betawi yang juga dikuasai oleh Bapak Syuaeb, atau lebih dikenal dengan nama Bang Aeb. Di Jakarta, selain Bang Zulbachtiar yang merupakan cucu sabeni yang terus melatihkan aliran Sabeni di Tenabang (Tebass), juga dikembangkan oleh banyak pihak termasuk yayasan TIMA (Traditional Indonesian Martial Arts) yang didirikan dan dikembangkan oleh Adhika Aria Wijaya (yang juga penerus dari Bang Aeb), Radhitiya Wijaya (adik dari Adhika), dan Seniman Wijaya (ayah dari Adhika dan Radhi).
• Silat Tiga Berantai - berasal dari permainan silat tokoh sejarah Jakarta, Pangeran Jayakarta. Didirikan oleh H. Achmad Bunawar (H.Mamak). menggabungkan banyak aliran tradisonal lainnya
• Silat Gerak Saka - merupakan pengembangan dari aliran silat tradisional Sunda, Gerak Gulung Budidaya. Dibawa ke Jakarta oleh Raden Widarma dan dilanjutkan oleh Bang Pi'i.
• Silat Paseban - namanya diambil dari daerah Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. M. Soleh adalah pendiri aliran ini.
• Silat Si Kilat - aliran silat ini sesuai namanya mengandalkan gerakan serang yang sangat cepat oleh tangan
• Silat Kancing 7 Bintang 12 Naga berenang (Kera Sakti / Si Bunder / Naga Ngerem )- aliran silat dari Kwitang dibawa oleh Si Gondrong Jagoan Kwitang
Jawa Barat
• Silat Cimande - bersama dengan Sera (aliran kera), Pamacan (aliran harimau) dan Trumbu (pertarungan tongkat) merupakan aliran pencak silat yang didirikan Embah Kahir di akhir 1700-an di Jawa Barat. Seni ini tetap ada di beberapa desa yang ada di Sungai Cimande, termasuk desa Tarik Kolot. Kini ada lebih dari 300 variasi Cimande
• Silat Cikalong - aliran pencak silat dari Cianjur dengan tokoh Pendirinya H. Ibrahim atau R. Jaya Perbata, meninggal pada tahun 1908. Tersebar di seluruh daerah Jawa Barat dan mewarnai beberapa aliran silat di Jawa Barat dan sekitarnya. Dikenal juga dengan Ulin Maen Po Cikalong, jurus Cikalong diadaptasi pada beberapa perguruan silat Sunda, seperti Perguruan Silat Panglipur, Pusaka Siliwangi dan lain-lain.
• Silat Serak, Sera, Syera adalah salah satu aliran silat yang dikembangkan oleh KH. Raden Sarean di Bogor Jawa Barat. aliran serak ini adalah turunan dari silat Cimande.
• Silat Depokan, aliran ini berasal dari Bogor, melihat ciri khasnya aliran ini ada hubungannya dengan Cimande dan Serak. pendiri adalah bapak H. Ayub.
• Gerak Badan Pencak Margaluyu Pusat, didirikan oleh Abah Andadinata, merupakan salah satu pelopor perguruan tenaga dalam di Indonesia.
• Silat Padjajaran Nasional - Perguruan Silat yang merupakan hasil penggabungan Lima aliran Silat berpusat di Bogor, yang mempunyai cabang hingga ke Mancanegara, salah satunya di negeri Belanda, diketuai oleh Mr. Eric.
Jawa Tengah
• Silat Perpi Harimurti - berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Eyang Sukowinadi yang berguru pada Gusti Harimurti
• Silat PPS Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih - salah satu perguruan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia. Berasal dari Yogyakarta, memiliki rumpun keilmuan yang mirip dengan Perpi Harimurti
• Tapak Suci - perguruan silat di bawah ormas Muhammadiyah. Pendirinya berasal dari Banjarnegara dan berkembang di kawasan Kauman, Yogyakarta
• Pusaka Sakti Mataram Lakutama - perguruan silat yang berasal dari Yogyakarta, didirikan oleh Ki Poleng Sudamala

Jawa Timur dan Madura
• Silat Bawean - silat dari Pulau Bawean, Jawa Timur. Silat Bawean atau orang Bawean menyebutnya pokolan, merupakan salah satu aliran dari pencak silat yang merupakan permainan beladiri dan juga sebagai hiburan.
Kalimantan
• Bersilat - silat dari Kalimantan
Bali
• Silat Bakti Negara - dirintis oleh antara lain pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai namun secara resmi didirikan pada 31 Januari 1955 oleh para pendekar Bali yakni Ida Bagus Oka Dewangkara, Pendekar Ida Bagus Oka Sahadewa, Pendekar Bagus Made Rai Keplak, Pendekar Anak Agung Rai Tokir, Pendekar Anak Agung Meranggi, dan Pendekar Sri Empu Dwi Tantra. Perguruan ini cukup berprestasi di ajang silat nasional dengan melahirkan atlet-atlet juara. Selain muatan lokal, banyak dipengaruhi aliran Cikaret dan Cikalong. * Silat Kerta Wisesa - dalam perguruan ini kembangan atau seni pencak lebih mendapat porsi dibandingkan dengan dalam perguruan Bakti Negara.
• Silat Seruling Dewata - ilmu silat dari desa Kerambitan-Tabanan yang konon sudah ada sebelum datangnya agama Hindu. Silat ini diperkenalkan kembali oleh Drs.I Ketut Nantra pada tahun 1980-an. Jurus-jurus yang dimilkinya antara lain: Harimau, Ular, Putri Bungsu, Tali Rasa.
• Silat Gobleg - ilmu silat dari Bali Utara, tepatnya Desa Gobleg yang terletak dekat Danau Tamblingan. Dan mungkin inilah satu-satunya desa di Bali atau di Indonesia di mana nama desanya di ambil dari nama tokoh silat. Gobleg adalah nama dari pendekar dan guru Silat terkemuka.Sedikit melenceng dari topik; di perbatasan kabupaten Gianyar dan Bangli ada juga desa yang bernama Siladan, menurut hikayat ini pula berasal dari kata silat. Di perbatasan itu dulu para prajurit dari Bangli dan Gianyar saling tantang dan adu tanding dengan jurus-jurus silat.
• Silat Sitembak - ilmu silat yang berkembang di Bali Utara, namun berakar dari silat Sunda
• Mepantigan - Mepantigan adalah olah raga beladiri bantingan dan kuncian tradisi Bali yang diiringi gegambuhan atau gamelan yang dirintis Putu Witsen Widjaya di awal milenium ini namun bersumberkan pada ilmu silat Bali.

Aliran dan perguruan di luar negeri
Malaysia
• Gayung Malaysia - salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
• Silat Cekak – merupakan tipe silat bertahan, sebab memakai 99% teknik bertahan dan hanya 1% teknik menyerang. Merupakan salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
• Silat Lincah - salah satu dari 4 padepokan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia
Thailand
• Seni Gayung Fatani – aliran silat Malaysia berasal dari Propinsi Pattani di Thailand Selatan. Salah satu dari 4 perguruan silat terbesar yang memiliki reputasi di Malaysia

Filipina
• Maphilindo Silat – aliran silat yang didirikan oleh Dan Inosanto untuk menghormati guru silatnya. Tersusun dari aliran silat Malaysia (Ma), Philippines (Phil) dan Indonesia (Indo)
Eropa
• Perisai Diri
• Gerak Ilham
Amerika Serikat
• Pukulan Pentjak Silat Serak (atau Sera) - ditemukan oleh Pak Sera dari suku Badui dan dikembangkan oleh Mas Roen dan Mas Djoet. Victor de Thouars mengajarkan Pukulan Sera di area Los Angeles
• Soempat Silat - didirikan oleh Pak Tisari Majoeki, pengembang tongkat rotan bergaris, yang aliran silat keturunannya dilanjutkan oleh Maha Guru "Pak Vic" Victor de Thouars
• ODF Silat - didirikan oleh Maha Guru "Pak Vic" de Thouars, dibangun untuk Hukum Pelaksanaan, khususnya serangan langsung dari pisau terbuka
• Tongkat Silat - didirikan Maha Guru "Pak Vic" de Thouars pada 1957, dengan pengaruh Silat Soempat dan Serak (Sera)
• Bukti Negara - aliran modern dan modifikasi Sera yang didesain oleh keturunan pemilik Sera, Pendekar Paul de Thouars. Nama Bukti Negara berarti "pemberian kepada bangsa," merefleksikan rasa terima kasih Pendekar Paul de Thouars pada Amerika Serikat semua yang diberikannya. Karena banyak pembatasan sistem induk Sera, Pendekar de Thouars memodifikasi Sera untuk membentuk Bukti Negara agar menampakkan bertambahnya perasaan pada seni
• Kuntao Silat - menggabungkan Kuntao dan Silat, seperti diajarkan Pendekar Willem de Thouars
• Pukulan Cimande Pusaka - aliran silat Cimande yang diturunkan dari Mas Jut, diajarkan oleh Pendekar William Sanders. Aliran ini termasuk seni asli Embah Kajir (Kahir) dari desa Tarik Kolot
• Persatuan Pencak Silat Inti Ombak - aliran pencak silat Madura dan Mataram (Yogyakarta), dan di lestarikan oleh Guru Daniel Prasetya yang juga merupakan saudara sepadepokan dengan Pusaka Sakti Mataram lakutama
Timor Leste
• Kmanek Oan Rai Klaran (KORK)- ditemukan oleh Pak Jose dos Santos"Naimori" Bucar di suco Suro distrik Ainaro. silat ini diakui pada zaman Indonesia dicurigai sebagai gerakan bawah tanah, tapi diakui secara resmi oleh Komandan Kodim 1633 Ainaro dan sahkan sebagai silat resmi bukan aliran klandestine setelah dilakukan tes fisik dan melihat secara langsung atraksi silatnya. diresmikah secara nasional sebagai organisasi pencak silat pada tahun 2001. Ada tujuh tingkatan atau sabuk: sabuk hijau,sabuk coklat,sabuk hitam, sabuk unggu, sabuk Merah (Guru muda),sabuk Putih, sabuk Kuning (Pendekar / Guru besar).
ada tingkatan lain yang lebih bersifat espiritual dan mistik yaitu dikenal dengan istilah Ranting III dan Alto Komando.
Martial Art KORK sendiri ada beberapa tingkatan, tapi tingkatan yang sekarang sudah diikuti baru tiga yaitu Ranting UMUM, Ranting Tiga dan Alto Komando. ranting tiga tidak ada latihan fisiknya, hanya pada penghormatan silat dan sering melakukan ritual. silat ini berpegang teguh pada nilai-nilai reliji dan kultural,yakni : -Patuh dan taat pada ajaran agama -patuh dan taat pada peraturan pemerintah -patuh dan taat pada adat istiadat.

Pesilat Indonesia Memukau Warga Moskow

Rabu, 08 November 2006 22:04

Kapanlagi.com - Tim Pesilat Indonesia yang dipimpin Ketua Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa Eddie M. Nalapraya dalam penampilannya pada Festival Seni Beladiri Internasional Terbuka ke-4 di Moskow, Federasi Rusia, telah memukau warga Moskow. Dalam siaran pers yang diterima ANTARA Jakarta, Rabu (08/11), dari KBRI Moskow diungkapkan penampilan tim silat Indonesi tersebut mendapat sambutan yang luar biasa dari warga Moskow yang menyaksikan festival.
Para pesilat Indonesia tersebut memperagakan gerakan seni beladiri, baik tanpa maupun dengan menggunakan senjata (golok, toya dan pecut). Kecepatan dan keluwesan gerakan, baik perorangan maupun beregu serta dalam bentuk 'perkelahian' telah mengundang decak kagum dan antusias penonton.
Festival ini bertujuan antara lain untuk mempopulerkan dan mengembangkan seni beladiri kepada masyarakat Federasi Rusia, serta mempererat hubungan dan kerjasama diantara organisasi beladiri di dunia.
Berbagai jenis olaharaga beladiri yang dipertunjukkan pada Festival adalah sambo, karate, judo dan jiujitsu, capoeira, taekwondo, wushu, kung fu, kobudo, ninjutsu, kendo, taibo, kick boxing, pencak silat Indonesia, anggar dan taichi-chuan.
Tim pesilat Indonesia terdiri atas delapan orang pesilat berasal dari empat perguruan pencak silat Indonesia yaitu Perguruan Pencak Silat 'Pamur', Perguruan Pencak Silat 'Tiga Berantai', Perguruan Pencak Silat 'Panglipur', Perguruan Pencak Silat 'Ciung Wanara' yang ditampilkan pada sesi penutup dan merupakan acara puncak Festival telah mendapat sambutan yang sangat meriah dan memukau penonton masyarakat Moskow.
Partisipasi pesilat Indonesia dalam Festival Seni Beladiri Internasional Terbuka ke-4 di Federasi Rusia merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya pada bulan Agustus 2004 pesilat-pesilat Indonesia hadir pada festival serupa yang juga dipimpin oleh Presiden Persilat Eddie M. Nalapraya dimana pada kesempatan tersebut yang bersangkutan membuka secara resmi Perwakilan Federasi Pencak Silat di Federasi Rusia yang diketuai oleh Valery Maystrovoy.
Berdirinya organisasi pencak silat di Federasi Rusia berawal dari kegiatan-kegiatan latihan pencak silat yang diselenggarakan oleh staf KBRI Moskow, mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Federasi Rusia. Pencak silat sering ditampilkan dalam acara-acara promosi seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat yang diselenggarakan KBRI Moskow, yang kemudian telah menarik minat masyarakat setempat.
Festival ini diliput oleh media cetak dan elektronik Federasi Rusia, antara lain majalah olahraga beladiri Black Belt, TV TNT, TV Stolitsa dan NTV. Presiden Persilat Eddie M. Nalapraya telah diwawancara khusus oleh televisi TNT dan majalah Black Belt. (*/lpk)

Jumat, 28 November 2008

Pencak Silat Masih Hidup di Jakarta

Kita boleh bangga, pencak silat yang menjadi satu-satunya seni bela diri tradisional bangsa Indonesia telah berkembang pesat di negara-negara Eropa bahkan hingga Amerika Serikat. Tetapi bagaimana dengan pembinaan pencak silat di Jakarta dan sekitarnya? Meski tampaknya sepi, ternyata pembinaan itu masih marak.
Bukti bahwa pencak silat masih hidup terlihat ketika Pengurus Pusat Persatuan Pencak Silat (PPS) Putra Betawi mengadakan pertunjukan yang menampilkan berbagai perguruan pencak silat yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Senin (21/8) lalu.
"Pertunjukan kali ini memang sengaja kami lakukan di mal. Sebab selain ingin lebih mendekatkan pencak silat kepada anak-anak muda kita, yang saat ini lebih senang memilih mal sebagai tempat menghilangkan kejenuhan. Juga agar masyarakat tahu kalau pencak silat hingga saat ini masih ada di Jakarta," ujar Sanusi dari Seksi Tradisional PPS Putra Betawi.
Hanya memang, ujar Bang Uci, begitu panggilan Sanusi yang berasal dari Perguruan Pencak Silat Pusaka Jakarta itu, dari 400 aliran yang ada di Jakarta dan sekitarnya, hanya sekitar 23 perguruan saja yang bisa ikut ambil bagian dalam pertunjukan pencak silat yang diorganisasi oleh PPS Putra Betawi.
Secara keseluruhan, pementasan yang berlangsung di Plaza Cibubur, Jakarta Timur, tersebut berlangsung menarik karena cukup banyak pengunjung mal yang berusaha melihat sendiri irama-irama gambang kromong yang ternyata beralih menjadi Gendang Pencak.
Menurut Uci, hanya satu kelemahan utama sekaligus menjadi kunci maju tidaknya pencak silat di Jakarta, yakni masalah kedisiplinan. "Sebab dalam undangan sudah kami ingatkan agar para pengurus perguruan yang ingin ambil bagian segera mendaftarkan diri mulai pukul 07.00 sampai pukul 08.00. Ternyata sampai pukul 18.00 masih ada yang mau mendaftarkan diri."
"Ya, saya sih berharap ke depan, baik itu pengurus, anak-anak kami sendiri, juga harus disiplin sehingga kalau pencak silat ini masih tetap dikenal di penjuru dunia. Kami-kami ini juga bisa sombong karena kedisiplinan orang-orang pencak silatnya," kata Uci, yang kini sudah memasuki usia 74 tahun.
Uci juga menyampaikan rasa syukurnya karena pertunjukan tersebut bisa dilaksanakan di Plaza Cibubur, sekalipun agak jauh dari pusat kota. "Ya, namanya juga gratisan. Kan yang punya mal itu Ketua Umum Persatuan Pencak Silat Putra Betawi Haji Deddy Suryadi."
"Kami hanya berharap kerja sama serupa juga bisa dilakukan dengan mal-mal lainnya dalam rangka terus menghidupkan pencak silat di Jakarta dan sekitarnya," kata Bang Uci. yang pernah menjadi instruktur beberapa film pencak silat layar lebar pada tahun 1960-an hingga tahun 1980-an, mulai dengan film Si Jampang Mencari Naga Hitam.
Kegiatan tersebut mendapat acungan jempol dari Rachmat Gobel, Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI). "Kami sangat menghargai semua upaya yang sudah dilakukan Persatuan Pencak Silat Putra Betawi. Mereka ikut memperkenalkan dan melestarikan pencak silat di dalam negeri," kata Rachmat.
Sebab, tambah Rachmat, yang juga Ketua Harian Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat), bagaimanapun perkembangan pencak silat di berbagai pelosok mancanegara harus tetap didukung oleh perkembangan pencak silat di negara asalnya, Indonesia.
"Makanya, saya juga berharap kita tidak hanya mempertahankan keberadaan pencak silat, tetapi juga harus mampu mengembangkan pencak silat di negeri sendiri. Entah itu dengan menambah jurus-jurus wajib baru atau dengan menetapkan peraturan baru yang mampu menjadikan setiap pertandingan menjadi lebih fair," ujar Rachmat Gobel.
Di samping itu, kata Rachmat, Persatuan Pencak Silat Putra Betawi perlu menghidupkan kembali beberapa agenda pertandingan yang sebelumnya pernah ada. Agar para pesilat di Jakarta mempunyai tujuan setelah berlatih di perguruan masing-masing. "Sebab, dulu saya masih ingat pencak silat DKI Jakarta dan sekitarnya ini memiliki turnamen dalam rangka memperebutkan Piala Kepala Kepolisian Metro Jaya atau Piala Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya," ujarnya.
Deddy Suryadi bersama pengurus PPS Putra Betawi memang langsung berpikir cepat. "Kami sendiri sebenarnya tengah membicarakan bentuk kejuaraan apa yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Apa memang harus mengacu kepada peraturan PB IPSI atau cukup dengan peraturan PPS Putra Betawi, yang memang jarang dilaksanakan," katanya.
Tentu ada plus-minusnya. Sebab kalau tidak mengikuti peraturan PB IPSI, ada kemungkinan akan terjadi keributan dalam kejuaraan yang akan diadakan PPS Putra Betawi itu.
"Tetapi, kalau hanya mengikuti peraturan PB IPSI, event tersebut tidak akan menarik lagi karena pertandingan PB IPSI itu kan sudah biasa. Untuk itulah, saat ini kami masih terus membahas bersama teman-teman di PPS Putra Betawi," ujar Deddy.
"Sebenarnya," tambah Tubagus Bambang Sudrajat dari Perguruan Pencak Silat Cingkrik Goning, "Jangankan kejuaraan tetap, untuk tampil di mal seperti yang dilakukan PPS Putra Betawi sekarang ini saja sudah istimewa bagi kami. Jelas akan lebih baik lagi kalau PPS Putra Betawi mau membuat turnamen tetap dengan jadwal yang tetap pula. Waktunya silakan tentukan sendiri."
Sungguh banyak aliran pencak silat yang ada di Jakarta dan sekitarnya, sekalipun kemudian hanya beberapa perguruan pencak silat saja yang ambil bagian dalam pertunjukan tersebut. Sebut saja, seperti Perguruan Pencak Silat Mustika Kwitang, Sikak Mas Jatayu; Tiga Berantai, yang merupakan Perguruan Pencak Silat Ketua Umum PPS Putra Betawi Deddy Suryadi; Syahbandar, Pusaka Jakarta, Permata Sakti, Kancing 7 Bintang 12, Sin Lam Ba, Sutera Baja, Bakti Tama dan Perguruan Pencak Silat Cingkrik Goning yang berpusat di Kedoya, Jakarta Barat.
Perguruan tua
Hampir sebagian besar dari perguruan di atas merupakan perguruan tua. Lihat saja seperti Perguruan Pencak Silat Sikak Mas Jatayu yang didirikan tahun 1957. Sejak bergabung dalam PB IPSI pada tahun 1978 sudah banyak pesilat yang didadar.
Selain di wilayah Jakarta, perguruan ini juga diminta jajaran kepolisian untuk memberikan bekal bagi para calon pimpinan kepolisian yang tengah menyelesaikan pelajarannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), sejak tahun 1973 hingga 1978.
Lain lagi dengan Perguruan Pencak Silat Cingkrik Goning, yang kini ditangani Tubagus Bambang Sudrajat (52). Sejak dikembangkan, Goning, perguruan silat yang lebih mengutamakan lompatan (cingkrik), itu sudah memiliki lebih dari 12 cabang di lima wilayah DKI Jakarta.
"Perguruan kami ini masih memiliki hubungan dengan Cimande karena memang asalnya dari daerah Banten," kata Bang Ajat, begitu panggilan akrab Tubagus Bambang Sudrajat.
Mau yang lebih tua lagi juga ada, yakni Perguruan Pencak Silat Kancing 7 Bintang 12 yang sejatinya ilmunya dari daerah Cabang Bungin, Karawang, dekat Rengas Dengklok. "Ilmu perguruan ini di bawa Pak Sulaiman ke Jakarta yang tinggal di Petojo, pada tahun 1832," tutur Mansyur Sakban (61), yang membuka cabang di Depok.
Ilmu Kancing 7 Bintang 12 yang permainannya lebih menyerupai gerakan kera itu diajarkan kepada Hanafi yang tinggal di Kwitang. Saat Hanafi meninggal pada tahun 1960, ilmu tersebut sudah diturunkan kepada Zakaria putra Hanafi. "Sekarang ini ilmu pencak Kancing 7 Bintang 12 ini sudah menyebar ke berbagai wilayah termasuk beberapa kota di luar Jakarta. Seperti di Bogor, maupun Tasikmalaya," kata Mansyur, murid Zakaria.
Berkembangnya pencak silat di Jakarta sungguh menggembirakan. Semua pesilat asing akan kembali ke Indonesia untuk mencari akar ilmu yang mereka pelajari di negeri asalnya.

Senin, 17 November 2008

Pencak silat di Kepulauan Indonesia

Many of the readers may wonder what pencak silat actually is. In the Philippines, with its many martial arts forms, pencak silat is still relatively unknown. And yet, pencak silat is part of our common Malay culture which covers Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei Darussalam, the Philippines and some small islands close to them. In all these countries pencak silat can be found although its name may vary. In Malaysia, people talks of "bersilat" to indicate their self-defense techniques comprising more than 260 different styles. The same term is also used in Singapore and in South Thailand, while in Brunei Darussalam and the Southern Philippines people use the shortest version of "silat". In other Philippine regions, the term "pasilat" is also used. According to Mark Wiley, pencak silat entered the Philippines from Riau and together with the Chinese martial art of Kuntao influenced the development of "Kali", which he and other martial arts experts consider the "mother art of the Philippines" or the source of all martial arts in the country.

In my country, Indonesia, the official name used to indicate more than 800 martial arts schools and styles spread across more than 13,000 islands is "pencak silat". However, this is actually a compound name consisting of two terms used in different regions. The word "pencak" and its dialectic derivatives such as "penca" (West Java) and "mancak" (Madura and Bali) is commonly used in Java, Madura and Bali, whereas the term "silat" or "silek" is used in Sumatra. The ambition to unify all these different cultural expressions in a common terminology as part of declaring Indonesia's unity and independence from colonial power, was first expressed in 1948 with the establishment of the Ikatan Pencak Silat Indonesia (Indonesian Pencak Silat Association, IPSI). However, it could only be realized in 1973 when representatives from different schools and styles finally formally agreed to the use of "pencak silat" in official discourse, albeit original terms are still widely used at the local level.
The richness of terms reflects a wide diversity in styles and techniques across the regions due to the fact that pencak silat has been developed by different masters who have created their own style according to their preferences and to the physical environment and social-cultural context in which they live. Lets take as example West Java, Central Java and West Sumatra. West Java is inhabited by a specific ethnic group with specific cultural and social norms. For them, pencak silat is part of their way of life or as they say is "the blood in their body". In their language they say "penca" or "menpo" (from "maen poho', which literally means play with trickery) to indicate their main four styles Cimande, Cikalong, Timbangan, and Cikaret and all the schools and techniques which have derived from them. The Sundanese people have always utilized penca/mempo' for self-defense and recreation, and only recently have started to use it as a sport in national and regional competitions. In its self-defense form, using hands fighting techniques combined with a series of characteristic footsteps such as langka sigzag (zigzag step), langka tilu (triangular step), langka opat (quadrangular step) and langka lam alip, penca can be very dangerous. Therefore it is kept secret and, especially its magic (tenaga dalam or inner power) component is only taught in phases to selected students.

Penca as art (penca ibing) has been a source of inspiration for traditional Sundanese dances such as Jaepongan, Ketu'tilu', Dombret, and Cikeruhan and actually it resembles dance in its use of music instruments. These instruments, called "pencak drummers" (gendang penca), are devoted exclusively to penca performances and consist of two sets of drummers (gendang anak dan kulantir), a trumpet (tetet) and a gong. Pencak performances also use standard music rhythms such as tepak dua, tepak tilu, tepak dungdung, golempang and paleredan. Penca as art is not considered dangerous and can be openly shown to everyone. From generation to generation until today, penca performances animate wedding parties, rituals of circumcision, celebrations of the rice harvest and all kind of national festivities.

Differently from West Java, in Central Java, Javanese people have traditionally used pencak only for self-defense and are not inclined to show it in public. Furthermore, the spiritual aspect (kebatinan) is much more dominant. This is probably related to the fact that pencak silat in Central Java developed from the Sultanate of Yogyakarta and later expanded to surrounding neighborhoods after the kingdoms lost their political role in the XV and XVI centuries. In the keraton (Sultan's palace) pencak silat had undergone a transformation from pure martial art to be used in combat, to an elaborate form of spiritual and humanistic education. In this later form it spread outside the keraton walls where it developed the use of self-defense techniques to reach spiritual awareness as well as the use of inner powers to attain supernatural physical strengths.

Again pencak silat in West Sumatra is a different cultural expression in both its forms and meaning. Similarly to West Java, in West Sumatra a distinction is made between self-defense, called sile' or silat, and the related art version called pencak which has influenced many traditional dances such as Sewah, Alo Ambek and Gelombang. The ethnic group of Minangkabau who lives around the Merapi Mountain in West Sumatra regard silat as their village's heirloom (pusaka anak nagari) which is meant for the youth to defend themselves while traveling ashore and it is not intended for outsiders. Instead, pencak as a dance is accessible to everybody. In this region almost every village (nagari) has a different style (aliran) of silat as reflected by the many names, some of which refer to the founders (like Silat Tuanku Ulakan, Silat Pakik Rabun, Silat Malin Marajo) and some to the original locations where the style was developed (Silat Kumango, Silat Lintau, Silat Starlak, Silat Pauh, Silat Painan, Silat Sungai Patai and Silat Fort de Kock). These styles can be classified into two main groups according to the foot-stands (kuda-kuda) they use. In the coastal area, silat styles use a very low kuda-kuda and prefer hand techniques whereas in the mountain area the kuda-kuda is higher and foot techniques are dominant. This is due to the different environments in which silat has developed. On the sand, a high kuda-kuda would not be stable and in the mountain, where the ground is oblique and uneven, a low kuda-kuda would be impossible to practice. As a Minangkabau proverb says: "Alam takambang menjadi guru" (the surrounding nature is our teacher).

These styles and regional diversities are only few arbitrary examples to show what a rich cultural phenomena pencak silat is in Indonesia. Much more needs to be said about its origin, history, techniques and social role, but this will be for another time….

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More